Virus Hepatitis itu Telah Hilang Berkat Gamat
Trubus
Edisi: Minggu, 02 Juli 2006 17:07:11
Virus Hepatitis itu Telah Hilang
Wiwiek Ady Pramesti tidak pernah
menyangka kesibukannya bekerja mendatangkan penderitaan. Awalnya ia
menganggap nyeri ulu hati yang beberapa kali menyerang adalah penyakit
biasa. Makanya wanita bertubuh jangkung itu tak pernah memeriksakannya
ke dokter. Toh hanya dengan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas
di apotek, penderitaannya bisa diatasi.
Suatu sore di pertengahan Maret 1997,
Wiwiek tengah mengikuti rapat perusahaan. Tiba-tiba ibu 1 anak itu
menelungkupkan kedua tangan ke bagian ulu hati. Ulu hati sakit sekali
serasa dicabik-cabik, kenang Wiwiek. Tak hanya itu, tubuh Wiwiek menjadi
lemas disertai perut mual-mual, kembung, demam, nyeri sendi, dan
bengkak pada perut kanan atas semakin menjadi-jadi. Oleh teman-teman
sekantornya segera ia dilarikan ke rumahsakit terdekat di Surabaya, Jawa
Timur.
Betapa kagetnya Wiwiek ketika ahli medis memvonis dirinya mengidap Hepatitis-B.
Hal itu terbukti seminggu kemudian timbul gejala utama hepatitis-B:
bagian putih pada mata dan kulit seluruh tubuh tampak menguning, serta
air seni berwarna seperti teh.
Coba herbal
Rawat inap selama sebulan penuh terpaksa
dijalani Wiwiek. Obat-obatan yang diresepkan dokter pun harus
ditelannya. Demi mempercepat kesembuhan, Wiwiek rutin melakukan terapi.
Sayang, hasilnya belum maksimal. Rasa lelah, letih, dan lesu kerap
menyambanginya. Meski kurang efektif dan menimbulkan efek samping, ibu
kelahiran 22 April 1957 itu tidak bisa menolak asupan obat dokter. Jika
tidak, risiko sering mual-mual, menggigil, dan pegal-pegal harus
diterimanya.
Namun, lama-kelamaan Wiwiek bosan
mengasup obat-obatan yang berefek mual sampai lemas itu. Dalam
kebimbangan, ia memutuskan mencari kesembuhan lewat jalur alternatif.
Pijat refleksi dari ahli di Desa Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi pilihan
pertama. Seminggu 3 kali ia rutin bertandang ke Banyuwangi.
Ibarat melempar kelereng ke dasar danau,
perlahan gelombangnya menghilang. Namun, kelereng masih tetap berada di
dalamnya. Sama halnya dengan usaha Wiwiek memulihkan kesehatan. Setelah
dipijat, kondisi tubuh menjadi prima. Tubuh jadi tegar, tapi virusnya
masih ada di dalam, tuturnya. Belakangan ia terpikat pada ramuan herbal
yang ditawarkan teman sekantornya.
Ramuan dalam bentuk serbuk itu berasal
dari rimpang temulawak. Temulawak direbus dalam dua gelas air sampai
mendidih dan tinggal satu gelas. Rebusan temulawak di minum 3 gelas per
hari. Hasilnya, dari bulan ke bulan ia merasakan perubahan. Kesehatannya
meningkat drastis. Daya tahan tubuhnya membaik, tapi virus hepatitis
enggan minggat dari tubuh.
Berkat gamat
Berdampingan dengan penyakit memang
bukan pilihan menyenangkan. Sembilan tahun sebagai carier hepatitis
dijalani Wiwiek. Selama itu pula hidupnya serasa tak berarti. Oleh
karena itu, Wiwiek selalu berusaha mencari kesembuhan. Suatu ketika di
penghujung September 2005 ia berjumpa dengan rekan lamanya di Semarang.
Dari sanalah perkenalannya dengan gamat-sebutan teripang di
Malaysia-berawal. Sejak itu Wiwiek mengkonsumsi gamat secara rutin.
Wiwiek yakin pilihannya kali itu tak
meleset. Ia meneguk gamat 1-2 sendok makan 3 kali sehari tanpa
didampingi konsumsi obat lain. Dalam hitungan minggu kondisi tubuhnya
bertambah prima. Semangat beraktivitas terasa meluap-luap. Awal Mei
2006, noktah cerah kesembuhan mulai tampak di mata wanita 49 tahun itu.
Hasil tes SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) normal di kisaran
15-17 IU dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) pun beranjak
stabil di angka 17-20 IU.
Demikian pula tes virus/antivirus. Virus
hepatitis dalam tubuhnya dinyatakan negatif alias telah musnah. Kurang
yakin, tes laboratorium di lain tempat pun dilakoni. Serasa mendapat
keajaiban, hasil serupa Wiwiek dapatkan. Pantas bila konsumsi gamat
tetap saja dilakukan sebagai wujud syukur.
Diresepkan dokter
Kisah kesembuhan Wiwiek Ady Pramesti itu
sebuah keniscayaan. Dokter Hariadi yang dihubungi Trubus menjelaskan
kandungan kolagen pada teripang memiliki kemampuan menyembuhkan
hepatitis-B dengan cepat. Hal itu disebabkan teripang mampu melakukan
regenerasi sel secara singkat. Menurut dokter lulusan Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro itu, gamat merupakan suplemen
organik. Oleh karena itu, penyerapan dalam tubuh pun berlangsung lebih
baik dan tidak menimbulkan efek samping.
Hal senada dijelaskan dr Merlyn di
Surabaya. Hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6
bulan sejak terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan
berikutnya menjadi kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara
bertahap merusak sel hepar itu. Gamat membantu memperbaiki fungsi hati
secara tidak langsung. Apalagi ditunjang dengan makanan bergizi dan
istirahat cukup, menjadikan perkembangbiakan virus dapat dicegah.
Jadi, bila ada obat yang bisa menghambat
proses replikasi virus sangat disarankan, ucap Merlyn. Selama ini dunia
medis mengenal interferon yang berfungsi memperbaiki hati. Meski di
lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis-B
sebanyak 40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Khasiat gamat memang
luar biasa. Kandungan hewan laut fi lum Echinodermata itu efektif
mencegah kehadiran atau bahkan memusnahkan virus patogen. Berbagai
pemeriksaan dokter itu menguatkan bukti empiris khasiat gamat menumpas
virus hepatitis yang dialami Wiwiek Ady Pramesti. Pantas jika para
dokter itu sepakat untuk meresepkannya. Lantunan kesembuhan para
penderita hepatitis pun seakan menemukan sandaran baru, si penyembuh ajaib dari teripang jeli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar